Ada lima hipotesis yang menyebut siapa pembuhun Tut yaitu:
1. Ankhesenamun (Istri Tut)
Tidak ada informasi yang banyak tentang dia, hanya disebut bahwa Ankhesenamun tidak memberi anak (mandul akibat kecelakaan kereta kuda). Selain itu terjadi affair cinta antara Tut dengan saudara perempuan Ankhesenamun, hal ini memunculkan rasa cemburu. Setelah kematian Tut, maka Ankhesenamun segera menikah dengan Ay, kemudian seperti menghilang dari sejarah.
2. Jenderal Horemheb (Panglima Militer)
Seorang panglima yang tidak memiliki darah raja dan frustasi dengan kepemimpinan Tut. Pengaruh di tubuh militer yang kuat membuat mudah untuk menggulingkan Tut. Setelah kematian Tut, Horemheb pemegang kendali pemerintahan dan secara sistematis menghapus referensi-referensi yang berkaitan dengan Tut dari sejarah Mesir.
3. Ay (Mantan Perdana Menteri)
Ay adalah Perdana Menteri pada saat pemerintahan Ahkenaton dan memiliki akses politik yang kuat di pemerintahan. Setelah kematian Tut, maka Ankhesenamun dijadikannya istri kedua, sehingga secara otomatis tahta pharaoh jatuh ke tangannya. Kekuasaan Ay hanya berlangsung 4 tahun karena meninggal, dan digantikan segera oleh Horemheb.
4. Tey (Istri Pertama Ay)
Tey adalah istri pertama Ay dan sekaligus keponakan ahkenaton, memiliki ambisi sangat besar agar darah Pharaoh jatuh pada keturunannya.
5. Pasukan Musuh
Disebutkan bahwa Tut memiliki musuh yaitu kerajaan Hittites, the Mitanni, the Nubians, and the Assyrians.
6. Para Pengikut Ajaran Amun
Amun dalam budaya Mesir Kuno adalah Dewa. Pada saat Ahkenaton, berkuasa, ajaran Amun disingkirkan dan dia memproklamirkan diri sebagai Tuhan. Hal ini memungkinkan ada usaha-usaha dari pengikut Amun untuk menyingkirkan darah Firaun dari Tut.
Begitulah hipotesis penyebab kematian Pharaoh Tutankhamen, yang seperti kisah-kisah di sinetron. Kalau orang Indonesia seneng gosip artis sinetron, maka anggap saja para arkeolog Mesir Kuno juga seneng gosipin Pharaoh.